Senin, 22 Oktober 2012

Angklung
angklung terbuat dari ruas-ruas bambu yang dibunyikan dengan cara digoyang sehingga menghasilkan nada-nada tertentu.menurut mitologi bali ,kata angklung berasal dari kata ‘angka’ yang berarti nada dan kata ‘lung’ yang berarti patah atau hilang.angklung kemudian dapat dikatakan sebagai nada atau laras yang tidak lengkap.
Tidak mudah untuk menentukan sejarah angklung.walaupun demikian ,dapat kita lihat sekarang ini angklung banyak digunakan di daerah jawa barat.hal ini bisa menunjukkan bahwa ada kecenderungan angklung berasal dari jawa barat.
Music bambu –termasuk diantaranya angklung dan calung-di jawa barat telah menjadi bagian dari adat sejak dahulu.terbentuknya music ini erat kaitannya dengan budaya agraris masyarakat sunda.
Music bambu tercipta dari kepercayaan pandangan hidup masyarakat sunda terhadap nyai sri pohaci,sang dewi padi pemberi kehidupan.dalam mengelolah tanaman padi,mereka menciptakan syair-syair dan lagu untuk di persembahkan kepada nyai sri pohaci sebagai bentuk penghormatan sekaligus upaya menolak bala agar sawah mereka terhindar dari mala petaka.selanjutnya ,lagu-lagu persembahan terhadap dewi sri pohaci tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas secara sederhana. maka ,lahirlah strukturalat music bambu yang kita kenal sekarang ,yang bernama angklung dan calung.perkembangan selanjutnya,tradisi permainan angklung ritmis (berwirama) dengan pola atau aturan-aturan tertentu sesuai dengan kebutuhan upacara-upacara penghormatan padi.
Dalam perkembangannya,menurut dokumen yang ditulis imam rahman A.K.dari dokumen saung angklung udjo,angklung menyebar secara luas di hampir seluruh pelosok jawa barat.instrumen music ini dipergunakan sebagai alat kesenian yang mendukung upacara-upacara adat dan tradisi daerah-daerah tempat tersebut.di daerah banten,baduy suka bumi,Cirebon dan daerah lain di jawa barat,angklung memiliki beberapa fungsi seperti dibawah ini.


a.Sebagai sarana ritual.
ini merupakan fungsi paling utama dari angklung.alat music ini digunakan sebagai pengiring acara adat seperti upaca ngaseuk pare (menanam padi),nginebkeun pare (menyimpan padi untuk sementara),ngampihkeun pare (menyimpan padi),saren taun (upacara tahunan),nadran (berziarah),ngunjung ka gunung jati (upacara ritual ke gunung jati),heleran (menggiling padi),dan sebagainya.dalam menjalankan fungsi sebagai sarana ritual tersebut,angklung dimainkan untuk menghormati dewi sri-sang dewi kesuburan,agar berkenan melimpahkan berkah kesuburan pada tanaman pertanian atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan penduduk.penghormatan ini dilakukan dengan harapan hasilnya akan dapat membawa manfaat dan berkah bagi penduduk.

B.sebagai hiburan
Fungsi lain dari angklung adalah sebagai hiburan.dalam menjalankan fungsi ini,angklung banyak digabung dengan alat music lainnya.contohnya angklung degung,yaitu angklung yang mengiringi kuda lumping.selain itu,ada juga beberapa jenis permainan angklung lainnya seperti angklung yang dimainkan dalam kesenian badeng dan berguna untuk mengiringi kawih (lagu sunda) dan juga angklung yang mengiringi tarian,serta permainan jenis lainnya.

c.sebagai pengiring peperangan
selain digunakan untuk hiburan dan upacara,angklung juga digunakan sebagai kesenian yang mengiringi peperangan.dalam peperangan-peperangan yang dilakukan sultan agung banten,serangan pasukannya selalu diiringi oleh music perang yang dimainkan oleh kesenian angklung.angklung juga dipergunakan oleh pasukan pajajaran dalam perang bubat.
Dalam perkembanganya,angklung tidak hanya dimainkan oleh kalangan kerajaan tetapi juga oleh kalangan rakyat terutama dalam pesta-pesta rakyat.pada tahun 1983,anklung mengalami perubahan yang sangat mencolok.daeng soetigna membuat angklung yang menggunakan nada diatonis.tipe nada seperti ini membuat angklung mampu membunyikan lagu-lagu pop.oleh karna itu,saat ini angklung di bagi menjadi dua,yaitu angklung tradisionak dan angklung modern.yang temasuk angklung tradisional adalah angklung badui,angklung buncis,angklung gubrag,dan angklung bungko.sedangkan angklung modern adalah angklung yang dikembangkan oleh daeng sutigna dan sering disebut angklung daeng.





2.Campursari 
Kata kata campursari sebenarnya berasal dari sari-sari music keroncong,langgam,gamelan,dan music modern.pada mulanya aransemen music keroncong dan gamelan jawa lebih mewarnai campursari,tapi belakangan ini dikembangkan pula aransemen music dangdut,music pop,bahkan dari unsure-unsur music etnis lain seperti karawitan banyumasan dan bali.musik campursari pernah muncul di tahun 1960-1970an,tetapi saat itu langgam jawa dan keroncong sedang naik daun sehingga campursari tidak mendapat tempat.selain itu, pada masa itu aransemen campursari juga masih sangat sederhana dan masih didominasi music jawa (gamelan).kemudian tahun 1968,dibutlah album campursari oleh S. Dharmanto,namun album ini tidak mampu menembus pasaran karna kalah dengan popularitas penyanyi-penyanyi keroncong,seperti waljinah.
Selanjutnya,pada tahun 1970 hingga prtengahan 1985 seorang tokoh campur sari yang sudah dikenal banyak orang, manthous mulai menciptakan lagu-lagu pop jawa dan membuat terobosan-terobosan music capursari.beliau menggaet penyanyi-penyanyi terkenal sseperti nur afni oktavia yang membawakan lagu gethuk,nginang karo ngilo,dan tahu apa tempe.dan muncul penyanyi-penyanyi lainnya.
Insterumen music tradisional yng digunakan dalam music campursari adalah gender,saron,kendang jawa,kendang jaipong ,dan gong.sedangkan instrument music modern yang digunakan adalah keyboard,drum,flute,dan biola.pembuatan music campursari tidaklah mudah .si kompuser harus mempertimbangkan perbedaan dari unsure-unsur atu sari-sari dari campursari.mengawinkan seni music barat dan timur berarti menyatukan jenis tangga nada yang berbeda.musik tradisional jawa menggunakan tangga nada pentatonic sedangkan music modern menggunakan tangga nada diantonis. 

3.keroncong
Music keroncong sebenarnya bukan termasuk music daerah. Namun,cirri khas jawa belakangan sangat terlihat pada music jenis ini.karna riwayatnya, music keroncong bisa bisa di bilang merupakan music nasional Indonesia-selain music dangdut-karna khas Indonesia dan tidak dapat di Negara lain.
Keroncong petama kali masuk ke Indonesia pada awal abad 16.musik ini masuk ke daerah Indonesia timur bersamaan dengan masuknya alat music gitar yang merupakan teman perjalanan pelaut portugis.selanjutnya,keroncomg menambah kota-kota pelabuhan lainnya Indonesia ,termasuk yang terdapat di pulau jawa.musik keroncong mulai bekembang di pulau jawa pada awal abad ke-20. Di Jakarta,tepatnya didaetah tugu,Jakarta utara,music keroncong berkembang dengan baik.
Alat-alat music yang dipergunakan dalam keroncong adlah,
a. biola,alat music gesek yang memiliki 4 senar.biasanya instrument ini digunakan untuk memainkan melodi.

b. Flute, alat music tiup yang terbuat darilogam,ditiupnya menyamping.

c. Cuk (ukulele),alat music petik,seperti gitar kecil yang memiliki empat senar.

d. Cak,seperti cuk tetapi lebih kecil,senarnya juga empat,terbuat dari senar string.

e. Gitar, alat yang digunakan sama dengan gitar akustik biasa.biasanya menggunakan dua gitar,yaitu sebagai melodi dan sebagai pengisi ritme.

f. Cello,alat music yang biasanya dimainkan dengan di gesek,dalam music keroncong dimainkan dengan dipetik.

g. Bas betot,alat music yang paling besar dengan bentuk menyerupai cello dan biola..cara memainkannya juga dipetik dan sambil berdiri.untuk music keroncong dimainkan dengan dipetik.untuk keroncong,instrument ini hanya menggunakan 3 senar yaitu G,D,A.




b.kolintang

alat music ini,pada mulanya berasal dari daerah Sulawesi utara.namun dalam perkembanganya,alat music yang juga disebut xylophone Indonesia ini sudah dikenal dan dimainkan di seluruh Indonesia..na demikian?kolintang modern telah menggunakan tangga nada internasional sehingga dapat digunakan untuk mengiri semua jenis lagu.kolintang terbuat dari kayu yang memiliki tekstur halus,beserta lurus,tidak mudah terbelah,dan memiliki daya rasionasi yang baik.kayu-kayu yang sudah dibentuk dan disisesuaikan nadanya kemudian diatur diatas meja beronnga dan dipukul dengan alat pemukul.
Nama kolintang berasal dari bunyi “tong” (nada terendah), “ting” (nada tinggi),dan “tang” (nada sedang). Orang minahasa mengajak orang lain bermaind kolintang dengan mengatakan “mari kita ber-‘tong ting tang’ “atau dangan bahasa minahasa “mangemo kamolintang”.karenanya,kemudian alat music yang digunakan bermain itu disebut kolintang.
Adapun pemakaian kolintang erat hubungannya dengan kepercayaan tradisional rakyat minahasa..seperti,dalam upacara-upacara ritualsehubungan dengan pemujaan arwah para leluhur.itulah sebabnya saat agama Kristen mulai masuk diminahasa,kolintang demikian mulai terdesak bahkan hampir menghilang sama sekali selama kira-kira 100 tahun.setelah itu muncul lagi yang dipelopori oleh nelwan katuuk.



1.Melodi

Kolintang melodi hanya dimainkan melodi lagu.cara memainkanya dipukulkan berkali-kali dengan geteran yang cepat.bentuk instrument ini sama persis dengan alat music xylophone.inilah alat yang berfungsi sebagai pembunyi nada-nada utama dalam lagu yang dimainkan dengan kolintang.

2.pengiring
pengiring 1 hanya tersusun dari tujuh nada,tanpa nada kromatis seperti kolintang melodi.ukuran bilahnya juga tak terlalu besar.tujuh bilah kayu itu merupakan nada-nadapengisi akor yaitu:C,D,E,F,G,A,B. instrument pengiring ini berfungsi untuk mengiringi atau sebagai pengisi ritme.

3.pengiring 2
Kolintang ini sama dangan pengiring 1,keduanya dapat dimainkankan dengan berbagai variasi pukulan untuk memperendah alunan lagu,misalny keduanya dipukulkan secara bergantian.
4.kontra bas
Instrument ini berfungsi sebagai bas aktif,hampir sama fungsinya seperti cello pada keroncong.bentuknya sama seperti kolintang pengiring namun ukurannya lebih besar.dengan cara pukul yang sama seperti pengiring satu dan pengiring 2,instrument ini dimainkan untuk mengisi sela antara ketukan yang ada dalam permainan kolintang.selain mengisi ketukan,kolintang kontra bas juga mengisi akor lagu.
5.bas
Ini merupakan instrument yang paling besar ukurannya dan juga memiliki tujuh bilah nada.bas berfungsi tentu saja sebagai pengisi nada-nada bas dalam permainan lagu sesuai dangan akor yang dimainkan.alat ini dipukul dengan dua alat pukul yang masing-masing dipegang ole tangan kiri dan kanan.ada pola tersendiri dalam membunyikan akor pda kolintang jenis ini.biasanya alat ini dibunyikan sesuai denagan ketukan utama dalam lagu.satu pukulan mewakili satu akor yang sedang dipakai falam lagu.

c.gamelan
sejak kapan ada atau diciptakan?hal ini sulit di lacak,yang jelas gamelan telah berusia sangat tua.namu,pada relief candi borubudur dapat dilihat bahwa gamelan telah ada pada sekitar abad ke-8. Relif candi Borobudur memperlihatkan seperangkat alat music perkusi.seperangkat alat music perkusi itu kelihatan seperti sebuah gambang dengan 10 bilah besar yang terbuat dari kayu atau logam.
Gamelan itu sendiri kemungkinan berkembang dari kentongan ,tepukan tangan,gesekan pada tali/bambu tipis,pukulan ke sebuah benda,dan sebagainya .lalu alat music gamelan jawa itu berkembang dalam bentuk bilahan kayu,bambu,atau lempengan besi,lembaran kulit,dan bambu yang dilubangi.
Gamelan sering disebut gongso atau 

.Angklung
angklung terbuat dari ruas-ruas bambu yang dibunyikan dengan cara digoyang sehingga menghasilkan nada-nada tertentu.menurut mitologi bali ,kata angklung berasal dari kata ‘angka’ yang berarti nada dan kata ‘lung’ yang berarti patah atau hilang.angklung kemudian dapat dikatakan sebagai nada atau laras yang tidak lengkap.
Tidak mudah untuk menentukan sejarah angklung.walaupun demikian ,dapat kita lihat sekarang ini angklung banyak digunakan di daerah jawa barat.hal ini bisa menunjukkan bahwa ada kecenderungan angklung berasal dari jawa barat.
Music bambu –termasuk diantaranya angklung dan calung-di jawa barat telah menjadi bagian dari adat sejak dahulu.terbentuknya music ini erat kaitannya dengan budaya agraris masyarakat sunda.
Music bambu tercipta dari kepercayaan pandangan hidup masyarakat sunda terhadap nyai sri pohaci,sang dewi padi pemberi kehidupan.dalam mengelolah tanaman padi,mereka menciptakan syair-syair dan lagu untuk di persembahkan kepada nyai sri pohaci sebagai bentuk penghormatan sekaligus upaya menolak bala agar sawah mereka terhindar dari mala petaka.selanjutnya ,lagu-lagu persembahan terhadap dewi sri pohaci tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas secara sederhana. maka ,lahirlah strukturalat music bambu yang kita kenal sekarang ,yang bernama angklung dan calung.perkembangan selanjutnya,tradisi permainan angklung ritmis (berwirama) dengan pola atau aturan-aturan tertentu sesuai dengan kebutuhan upacara-upacara penghormatan padi.
Dalam perkembangannya,menurut dokumen yang ditulis imam rahman A.K.dari dokumen saung angklung udjo,angklung menyebar secara luas di hampir seluruh pelosok jawa barat.instrumen music ini dipergunakan sebagai alat kesenian yang mendukung upacara-upacara adat dan tradisi daerah-daerah tempat tersebut.di daerah banten,baduy suka bumi,Cirebon dan daerah lain di jawa barat,angklung memiliki beberapa fungsi seperti dibawah ini.


a.Sebagai sarana ritual.
ini merupakan fungsi paling utama dari angklung.alat music ini digunakan sebagai pengiring acara adat seperti upaca ngaseuk pare (menanam padi),nginebkeun pare (menyimpan padi untuk sementara),ngampihkeun pare (menyimpan padi),saren taun (upacara tahunan),nadran (berziarah),ngunjung ka gunung jati (upacara ritual ke gunung jati),heleran (menggiling padi),dan sebagainya.dalam menjalankan fungsi sebagai sarana ritual tersebut,angklung dimainkan untuk menghormati dewi sri-sang dewi kesuburan,agar berkenan melimpahkan berkah kesuburan pada tanaman pertanian atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan penduduk.penghormatan ini dilakukan dengan harapan hasilnya akan dapat membawa manfaat dan berkah bagi penduduk.

B.sebagai hiburan
Fungsi lain dari angklung adalah sebagai hiburan.dalam menjalankan fungsi ini,angklung banyak digabung dengan alat music lainnya.contohnya angklung degung,yaitu angklung yang mengiringi kuda lumping.selain itu,ada juga beberapa jenis permainan angklung lainnya seperti angklung yang dimainkan dalam kesenian badeng dan berguna untuk mengiringi kawih (lagu sunda) dan juga angklung yang mengiringi tarian,serta permainan jenis lainnya.

c.sebagai pengiring peperangan
selain digunakan untuk hiburan dan upacara,angklung juga digunakan sebagai kesenian yang mengiringi peperangan.dalam peperangan-peperangan yang dilakukan sultan agung banten,serangan pasukannya selalu diiringi oleh music perang yang dimainkan oleh kesenian angklung.angklung juga dipergunakan oleh pasukan pajajaran dalam perang bubat.
Dalam perkembanganya,angklung tidak hanya dimainkan oleh kalangan kerajaan tetapi juga oleh kalangan rakyat terutama dalam pesta-pesta rakyat.pada tahun 1983,anklung mengalami perubahan yang sangat mencolok.daeng soetigna membuat angklung yang menggunakan nada diatonis.tipe nada seperti ini membuat angklung mampu membunyikan lagu-lagu pop.oleh karna itu,saat ini angklung di bagi menjadi dua,yaitu angklung tradisionak dan angklung modern.yang temasuk angklung tradisional adalah angklung badui,angklung buncis,angklung gubrag,dan angklung bungko.sedangkan angklung modern adalah angklung yang dikembangkan oleh daeng sutigna dan sering disebut angklung daeng.

2.Campursari 
Kata kata campursari sebenarnya berasal dari sari-sari music keroncong,langgam,gamelan,dan music modern.pada mulanya aransemen music keroncong dan gamelan jawa lebih mewarnai campursari,tapi belakangan ini dikembangkan pula aransemen music dangdut,music pop,bahkan dari unsure-unsur music etnis lain seperti karawitan banyumasan dan bali.musik campursari pernah muncul di tahun 1960-1970an,tetapi saat itu langgam jawa dan keroncong sedang naik daun sehingga campursari tidak mendapat tempat.selain itu, pada masa itu aransemen campursari juga masih sangat sederhana dan masih didominasi music jawa (gamelan).kemudian tahun 1968,dibutlah album campursari oleh S. Dharmanto,namun album ini tidak mampu menembus pasaran karna kalah dengan popularitas penyanyi-penyanyi keroncong,seperti waljinah.
Selanjutnya,pada tahun 1970 hingga prtengahan 1985 seorang tokoh campur sari yang sudah dikenal banyak orang, manthous mulai menciptakan lagu-lagu pop jawa dan membuat terobosan-terobosan music capursari.beliau menggaet penyanyi-penyanyi terkenal sseperti nur afni oktavia yang membawakan lagu gethuk,nginang karo ngilo,dan tahu apa tempe.dan muncul penyanyi-penyanyi lainnya.
Insterumen music tradisional yng digunakan dalam music campursari adalah gender,saron,kendang jawa,kendang jaipong ,dan gong.sedangkan instrument music modern yang digunakan adalah keyboard,drum,flute,dan biola.pembuatan music campursari tidaklah mudah .si kompuser harus mempertimbangkan perbedaan dari unsure-unsur atu sari-sari dari campursari.mengawinkan seni music barat dan timur berarti menyatukan jenis tangga nada yang berbeda.musik tradisional jawa menggunakan tangga nada pentatonic sedangkan music modern menggunakan tangga nada diantonis. 

3.keroncong
Music keroncong sebenarnya bukan termasuk music daerah. Namun,cirri khas jawa belakangan sangat terlihat pada music jenis ini.karna riwayatnya, music keroncong bisa bisa di bilang merupakan music nasional Indonesia-selain music dangdut-karna khas Indonesia dan tidak dapat di Negara lain.
Keroncong petama kali masuk ke Indonesia pada awal abad 16.musik ini masuk ke daerah Indonesia timur bersamaan dengan masuknya alat music gitar yang merupakan teman perjalanan pelaut portugis.selanjutnya,keroncomg menambah kota-kota pelabuhan lainnya Indonesia ,termasuk yang terdapat di pulau jawa.musik keroncong mulai bekembang di pulau jawa pada awal abad ke-20. Di Jakarta,tepatnya didaetah tugu,Jakarta utara,music keroncong berkembang dengan baik.
Alat-alat music yang dipergunakan dalam keroncong adlah,
a. biola,alat music gesek yang memiliki 4 senar.biasanya instrument ini digunakan untuk memainkan melodi.

b. Flute, alat music tiup yang terbuat darilogam,ditiupnya menyamping.

c. Cuk (ukulele),alat music petik,seperti gitar kecil yang memiliki empat senar.

d. Cak,seperti cuk tetapi lebih kecil,senarnya juga empat,terbuat dari senar string.

e. Gitar, alat yang digunakan sama dengan gitar akustik biasa.biasanya menggunakan dua gitar,yaitu sebagai melodi dan sebagai pengisi ritme.

f. Cello,alat music yang biasanya dimainkan dengan di gesek,dalam music keroncong dimainkan dengan dipetik.

g. Bas betot,alat music yang paling besar dengan bentuk menyerupai cello dan biola..cara memainkannya juga dipetik dan sambil berdiri.untuk music keroncong dimainkan dengan dipetik.untuk keroncong,instrument ini hanya menggunakan 3 senar yaitu G,D,A.

b.kolintang

alat music ini,pada mulanya berasal dari daerah Sulawesi utara.namun dalam perkembanganya,alat music yang juga disebut xylophone Indonesia ini sudah dikenal dan dimainkan di seluruh Indonesia..na demikian?kolintang modern telah menggunakan tangga nada internasional sehingga dapat digunakan untuk mengiri semua jenis lagu.kolintang terbuat dari kayu yang memiliki tekstur halus,beserta lurus,tidak mudah terbelah,dan memiliki daya rasionasi yang baik.kayu-kayu yang sudah dibentuk dan disisesuaikan nadanya kemudian diatur diatas meja beronnga dan dipukul dengan alat pemukul.
Nama kolintang berasal dari bunyi “tong” (nada terendah), “ting” (nada tinggi),dan “tang” (nada sedang). Orang minahasa mengajak orang lain bermaind kolintang dengan mengatakan “mari kita ber-‘tong ting tang’ “atau dangan bahasa minahasa “mangemo kamolintang”.karenanya,kemudian alat music yang digunakan bermain itu disebut kolintang.
Adapun pemakaian kolintang erat hubungannya dengan kepercayaan tradisional rakyat minahasa..seperti,dalam upacara-upacara ritualsehubungan dengan pemujaan arwah para leluhur.itulah sebabnya saat agama Kristen mulai masuk diminahasa,kolintang demikian mulai terdesak bahkan hampir menghilang sama sekali selama kira-kira 100 tahun.setelah itu muncul lagi yang dipelopori oleh nelwan katuuk.

1.Melodi

Kolintang melodi hanya dimainkan melodi lagu.cara memainkanya dipukulkan berkali-kali dengan geteran yang cepat.bentuk instrument ini sama persis dengan alat music xylophone.inilah alat yang berfungsi sebagai pembunyi nada-nada utama dalam lagu yang dimainkan dengan kolintang.
2.pengiring
pengiring 1 hanya tersusun dari tujuh nada,tanpa nada kromatis seperti kolintang melodi.ukuran bilahnya juga tak terlalu besar.tujuh bilah kayu itu merupakan nada-nadapengisi akor yaitu:C,D,E,F,G,A,B. instrument pengiring ini berfungsi untuk mengiringi atau sebagai pengisi ritme.
3.pengiring 2
Kolintang ini sama dangan pengiring 1,keduanya dapat dimainkankan dengan berbagai variasi pukulan untuk memperendah alunan lagu,misalny keduanya dipukulkan secara bergantian.
4.kontra bas
Instrument ini berfungsi sebagai bas aktif,hampir sama fungsinya seperti cello pada keroncong.bentuknya sama seperti kolintang pengiring namun ukurannya lebih besar.dengan cara pukul yang sama seperti pengiring satu dan pengiring 2,instrument ini dimainkan untuk mengisi sela antara ketukan yang ada dalam permainan kolintang.selain mengisi ketukan,kolintang kontra bas juga mengisi akor lagu
5.bas
Ini merupakan instrument yang paling besar ukurannya dan juga memiliki tujuh bilah nada.bas berfungsi tentu saja sebagai pengisi nada-nada bas dalam permainan lagu sesuai dangan akor yang dimainkan.alat ini dipukul dengan dua alat pukul yang masing-masing dipegang ole tangan kiri dan kanan.ada pola tersendiri dalam membunyikan akor pda kolintang jenis ini.biasanya alat ini dibunyikan sesuai denagan ketukan utama dalam lagu.satu pukulan mewakili satu akor yang sedang dipakai falam lagu.
c.gamelan
sejak kapan ada atau diciptakan?hal ini sulit di lacak,yang jelas gamelan telah berusia sangat tua.namu,pada relief candi borubudur dapat dilihat bahwa gamelan telah ada pada sekitar abad ke-8. Relif candi Borobudur memperlihatkan seperangkat alat music perkusi.seperangkat alat music perkusi itu kelihatan seperti sebuah gambang dengan 10 bilah besar yang terbuat dari kayu atau logam.
Gamelan itu sendiri kemungkinan berkembang dari kentongan ,tepukan tangan,gesekan pada tali/bambu tipis,pukulan ke sebuah benda,dan sebagainya .lalu alat music gamelan jawa itu berkembang dalam bentuk bilahan kayu,bambu,atau lempengan besi,lembaran kulit,dan bambu yang dilubangi.
Gamelan sering disebut gongso atau dalam bahasa kawi disebut pradonggo.

MUSIK KERONCONG.
Krontjong Musik Krontjong untuk setiap orang Indo Belanda dan banyak banyak dengan latar belakang India, seorang teman lama. Ini adalah musik dari masa muda mereka, musik tanah asli mereka. Kata 'Krontjong' dalam arti harfiahnya nama alat musik: kecapi lima senar. Semua orang mengerti musik rakyat Krontjong India. Musik itu dibangun pada abad keenam belas oleh kolonis Portugis dibawa ke India sebagai semacam musik ringan. Musik sebagian didasarkan pada Moresco dan dicampur dengan suara Maluku dan Polinesia. Salah satu fitur yang paling mencolok dari musik Krontjong adalah "untuk bermain-main melodi dari instrumen yang menyertainya. The suling, seruling, memperkuat melankolis yang sering duduk di Krontjong musik. The ensemble Krontjong terdiri dari gitar, gitar Krontjong sedikit sempit, biola, seruling pandeiro atau rebana. Melodi dimainkan oleh biola, kadang-kadang dengan seruling, tetapi biasanya memainkan seruling dekorasi. Gitar dan gitar Krontjong menemani melodi pada pengembaraan nya indah, sedangkan pandeiro sebagai ritme hidup animeerinstrument diperkuat.

Berjuang Mengembalikan Kejayaan Keroncong, Bisa !


Dalam artikel sederhana ini, saya akan membahas tentang “nasib” lagu keroncong yang tergerus oleh zaman dan perkembangan musik di tanah air. Saya akan mencoba sedikit mengulas permasalahan ini dari perspektif pribadi, dengan argumentasi, dan penilaian saya sendiri terhadap lagu-lagu keroncong yang tergerus oleh lagu-lagu Pop dan fenomena Boyband dan Girlband.

Sejarah Lagu Keroncong Di Tanah Air

Telah banyak artikel yang memuat sejarah keroncong di Indonesia. Tokoh keroncong Indonesia yang terkenal yaitu Gesang, telah meletakkan pondasi pada jenis musik yang satu ini. Ribuan karyanya, berupa lagu-lagu keroncong pasti telah pernah kita dengar, bahkan diakhir hayatnya, Ia masih merupakan tokoh kharismatik dalam perjalanan musik keroncong di Tanah Air.
Sedikit kilas balik sejarah keroncong di Indonesia, akar musik keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado, jenis musik yang menjadi cikal bakal musik keroncong ini, diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa Portugis sejak abad ke-16 di Nusantara. 
Berawal dari daratan India, musik ini pertama kali masuk di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Seiring melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Indonesia tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Pada awalnya bentuk musik ini dikenal dengan sebutan moresco.
Moresco sendiri merupakan sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka namun ritmenya agak lamban, di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Sejarah musik keroncong di Indonesia kemudian dikenal dengan nama Musik keroncong Tugu keroncong yang berasal dari Tugu.
Dalam perkembangannya kemudian, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan Jawa. Pada sekitar abad ke-19, bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke daerah di Semenanjung Malaya.
Walau pada periode 1950-1960 musik rock juga digandrungi oleh penikmat musik di tanah air, namun lagu ini tetap punya tempat di hati masyarakat Indonesia.

Kejayaan Lagu Keroncong

Masa kejayaan atau masa keemasan lagu keroncong menurut beberapa literatur yang saya baca terjadi pada tahun 1952. Radio Republik Indonesia atau RRI yang sempat menyelenggarakan perlombaan Bintang Radio dengan 3 jenis musik yaitu, Keroncong, Hiburan, dan Seriosa. Di samping itu juga diperlombakan mencipta lagu keroncong, salah satu pemenang adalah Musisi Kusbini dengan lagu keroncongnya yang berjudul “Pastoral”.
Masa keemasan ini terjadi pada periode tahun 1920 hingga 1960, dan ketika masa Keroncong Abadi berakhir maka berakhir pula masa Keemasan (Golden Age) bagi musik keroncong. Secara pribadi, saya mengenal lagu keroncong melalu siaran TVRI yang menghiasi hampir setiap malamnya.
Walau kurang begitu menyukai lagu keroncong, namun saya suka menonton acara-acara jenis musik keroncong yang menurut saya syarat akan makna dan pesan dalam setiap bait-bait lagunya. Kenyataan bahwa hari ini lagu iniseperti kehilangan jati dirinya memang tidak sepenuhnya benar, faktanya kemudian berbicara berbeda.
Industri pertelevisian tanah air kemudian lebih memilih untuk memberikan jam penayangan yang lebih banyak kepada genre musik lainnya, bahkan sangat jarang sekarang kita dengar ada kompetisi keroncong, tidak seperti kompetisi genre musik lainnya yang sering diadakan oleh stasiun televisi seperti jenis musik pop, dangdut, serta fenomena hadirnya puluhan grup vokal boyband maupun girlband yang makin menyisihkan lagu-lagu keroncong.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemudian kita juga mesti memperhatikan pangsa pasar industri musik Indonesia. Lagu keroncong kurang menjual dan pada akhirnya sponsor tidak tertarik untuk berinvestasi pada jenis musik yang satu ini. Kematian Gesang, pada akhirnya menurut hemat saya turut mempengaruhi mundurnya performa musik keroncong di tanah air walupun sebenarnya sebelum Gesang meninggal pada pertengahan tahun 2010 yang lalu, musik keroncong memang sudah “mati suri”.
Indonesia kehilangan seorang maestro musik keroncong, namun yang jelas itu belum juga menyadarkakan para musisi dan pemerhati musik keroncong bahwa saatnya sekarang mengembalikan kejayaan musik keroncong tanah air.

Lagu Kerocong dan Fenomena Boyband-Girlband

Saat ini saya tidak menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan bahwa negeri ini begitu gampangnya mengikuti suatu trend. Apakah salah? Tidak, tapi kalau meniru seperti “menjiplak” maka mungkin benar adanya kalau ada yang mengatakan bahwa kita memang tidak punya kreasi yang baru dan cenderung sebagai bangsa peniru.
Namun, dibalik itu semua, hingar bingar fenomena munculnya boyband dan girlband di Indonesia dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini adalah suatu kenyataan yang tidak dapat di tolak. Lebih runyam lagi, pasar begitu “menggilai” grup musik yang satu ini.
Boyband adalah sejenis kelompok musik pop atau R&B yang terdiri dari tiga anggota atau lebih, semuanya penyanyi laki-laki muda. Biasanya anggota boyband selain menyanyi juga menari dalam pertunjukan mereka. Mereka biasanya tidak memainkan alat musik sendiri. Sama halnya dengan boyband, girlband adalah sejenis kelompok musik pop atau R&B yang terdiri dari tiga perempuan atau lebih, yang juga menari dalam setiap pertunjukan mereka.
Kehadiran boyband dan girlband di tanah air sedikit banyak mempengaruhi perkembangan musik keroncong Tanah Air. Anak-anak muda Indonesia lebih senang mendengar lagu boyband dan girlband yang dipadu dengan gerakan dancer daripada mendengar lagu keroncong yang seakan membuat mereka mengantuk saja.
Lantas apa sebenarnya yang membuat musik keroncong seakan tenggelam dan tidak menjadi bagian dari industri musik Indonesia, sekaligus apa yang bisa kita lakukan untuk paling tidak tetap melestarikan jenis musik yang satu ini.Kesimpulan saya seperti ini.
Ada banyak hal yang bias kita lakukan untuk membangkitkan kejayaan musik keroncong dalam persaingan Industri musik di Indonesia yang semakin kaya dengan ragam genre musik yang terus berkembang. Mulai dari musik pop, rock,melayu,RnB, bahkan jazz dan tentunya fenomena boyband dan girlband.
Namun, dari sekian banyak musik tersebut, tidak ada yang mengembangkan konsep musik keroncong sebagai musik yang sudah menjadi bagian budaya Indonesia. Di sini seharusnya dibutuhkan kesadaran bahwa musik keroncong erat hubungannya dengan Indonesia.
Jenis musik yang satu ini tidak bisa ditepiskan begitu saja. Hal itu yang sangat disayangkan berbagai pihak, termasuk insan musik keroncong itu sendiri. Hal yang menambah permasalahan terhadap tidak bangkit-bangkitnya musik keroncong di tanah air adalah karena mereka terpaku pada kemurnian musik tersebut yang dianggap tidak bisa masuk dalam industri.
Inilah yang perlu dicermati bersama bahwa masyarakat juga butuh penyegaran dan sesuatu yang baru. Bukan itu-itu saja yang akhirnya hanya melahirkan rasa bosan dan muak.Namun belakangan ini, beberapa musisi keroncong yang pernah merambah musik pop dan jazz, sedang berusaha mengubah image tersebut. Para musisi ini berusaha memadukan musik keroncong dengan unsur RnB atau jazz.
Agar dapat menarik kembali minat masyarakat untuk kembali menyukai musik keroncong. Walau membutuhkan waktu, namun strategi perpaduan ini, sedikit banyak telah melahirkan optimisme dalam diri musisi keroncong terhadap lagu yang akan eksis kembali dalam belantika msuik Indonesia.Perpaduan ini diharapkan mengangkat kembali musik keroncong di era modernisasi seperti saat ini.
Selama ini image orang terhadap musik keroncong begitu-begitu saja karena musik yang banyak didengar itu musik keroncong asli. Musik yang tidak ada hentakannya, makanya mungkin lagu  ini dinikmati dalam keadaan santai dan tanpa ekspresi yang keras dan semangat seperti jenis musik lainnya.
Namun, barangkali ada beberapa hal lagi yang bias dilakukan untuk mengembalikan musik keroncong dalam industri musik Indonesia. Contohnya dengan member porsi yang sedikit lebioh banyak kepada lagu keroncong, untuk kemudian diputar di radio maupun televisi agar masyarakat tidak lupa begitu saja terhadap musik myang telah banyak mencirikan budaya Indonesia ini.
Terakhir saya berpendapat bahwa dukungan kepada bangkitnya musik keroncong di tanah air harus betul-betul dimaksimalkan. Sudah waktunya masyarakat mendengarkan musik yang sudah menjadi bagian budaya Indonesia ini. Jadi,mari kita kembalikan musik asli Indonesia ini, dan selamat mendengar kembali syahdunya lantunan lagu keroncong yang dibawakan para maestro keroncong Indonesia

Mungkinkan Kejayaan Keroncong Perjuangan Kembali Populer


Berpuluh macam jenis musik kini menghiasi kehidupan masyarakat Indonesia. Ragam acara musik di berbagai media juga semkain banyak. Hingga ada jenis musik baru, seperti dangdut koplo yang masih diperdebatkan keberadaannya yang sangat kontrovesial dengan penampilan biduanitanya yang begitu seronok. Disamping itu, jenis musik lainnya ada yang terpuruk dan tidak banyak dilirik lagi. Salah satunya adalah Keroncong perjuangan.

Musik Zaman Perjuangan

Keroncong identik dengan angkatan ’45. Jenis musik satu ini memang tidak terlalu menarik bagi anak-anak muda. Selain mereka tidak menganggap musik keroncong sebagai salah satu musik yang keren, tidak banyak orang yang senang dan bisa menikmanti jenis musik satu ini. Padahal kalau mau sedikit didengarkan, musik keroncong cukup indah dan bisa membuat hati senang.
Mungkin citra musik keroncong yang lebih tepat dinyanyikan dan didengarkan oleh orang-orang tua sehingga anak muda merasa tidak enak hati atau mereka takut dikatakan berjiwa tua. Melihat jenis musik lain yang juga bukan merupakan jenis musik baru, seperti jazz dan blues, seperti keroncong bisa juga dimodifikasi. Bukankah musik jazz dan blues itu adalah jenis musik lama. Selera dan pengkomersialisasian satu jenis musik sangat menentukan apakah jenis musik itu akan disenangi atau tidak. Tanpa adanya upaya memperkenalkan satu jenis musik, tak akan mungkin jenis musik itu akan terkenal dan populer serta disuka oleh semua kalangan.
Musik keroncong ini memang lebih terkenal ketika zaman perjuangan. Mendayunya musik jenis ini telah membangkitkan gairah berjuang. Anak muda zaamn itu tak membutuhkan gelegar musik yang membahana untuk memecut semangat mereka. Lirik yang mengobarkan motivasi juang itu sudah cukup menjadi amunisi tambahan bagi perjuangan. Kisah asmara dan kisah kesedihan karena ditinggalkan menyisahkan kenangan yang begitu indah.
Tidak heran kalau menyaksikan salah satu acara Gebyar Keroncong TVRI yang disiarkan tiap malam Minggu, para penontonnya kebanyakan orang-orang lanjut usia. Para kakek dan nenek yang mengenang masa perjuangan yang penuh kenangan. Jarang sekali anak muda tertarik memperdalam aliran musik satu ini. Kenangan itu membawa jiwa kembali ke waktu saat kebersamaan masih berjalan dengan manis. Inilah salah satu kekuatan musik keroncong perjuangan.
Apa yang akan terjadi dengan musik keroncong ketika para lanjut usia ini sudah tak lagi ada? Apakah musik ini akan hilang? Bagaimanakah cara memasyarakatnya? Upaya untuk melakukannya pasti ada. Namun, zaman memang telah berubah. Gerusan perkembangan dan gerusan waktu akan membuat banyak hal di dunia ini harus mengalah dan menguburkan diri dalam benam nostalgia. Suatu saat nanti mungkin saja akan bangkit tetapi tak ada yang tahu kapan hal itu akan terjadi. Paling tidak saat ini masih ada yang membutuhkan keroncong hadir dalam hidupnya. Mereka masih menganggap bahwa keroncong adalah musik yang indah yang membuatnya tersenyum.

Terlupakan?

“Rangakaian melati yang kusimpan sampai kumati.
Biar kau tak akan kembali, pahlawanku yang sejati ...” 
Itulah sepenggal lirik lagu Rangkaian Melati yang dulunya cukup terkenal. Kini, bertanyalah pada anak muda apakah mereka suka keroncong atau tahu tentang keroncong? Tidak banyak dari mereka yang akan menjawab iya. Kalau pun keroncong dinyanyikan, paling hanya satu lagu, setelah itu anak muda akan protes seolah-olah keroncong bukan bagian dari sejarah republik ini.
Sulit memberikan pengertian kepada anak muda yang tak mengenal sejarah dan menganggap sejarah sebagai sesuatu yang tak harus diketahui. Kehidupan mereka sekaranglah yang paling indah. Mereka mungkin belum mampu memahami betapa pentingnya musik keroncong ini dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Memang tak bisa disalahkan seratus persen. Bangsa ini mungkin telah kehilangan rasa menghargai orang tua apalagi pahlawan yang telah menghabiskan waktu mereka demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik seperti sekarang ini.
Tidak jarang anak muda merasa bahwa kemerdekaan itu adalah sesuatu yang memang harus dipertahankan oleh orang-orang terdahulu. Pendapat ini akhirnya membuat mereka merasa tak harus memberikan penghargaan yang berlebihan kepada para pahlawan yang usianya terpaut sangat jauh dengan zaman sekarang. Inikah bentuk kesalahan dalam memandang sejarah? Pasti ada yang salah dan pasti ada benang mereah yang terputus.
Apakah orangtua sudah tak mempunyai waktu sama sekali untuk menceritakan kisah perjuangan zaman dahulu? Apakah orang-orang yang berkepentingan dengan pembangunan karakter bangsa ini tak lagi mampu memberikan pengetahuan dengan acara yang indah dan menarik sehingga anak-anak tak lagi mau mendengarkan kisah perjuangan dengan musik keroncongnya?
Tak harus ada penyesalan. Sekarang adalah waktu untuk berjuang kembali memperkenalkan musik indah yang dulu pernah menjadi pendorong semangat berjuang. Kalau hanya berpangku tangan, tak akan bisa satu perjuangan mengharapkan keberhasilan. Lakukan sesuatu dengan daya yang terbaik. Lalu biarkan Tuhan menentukan arah keberhasilannya.

Lomba

RRI (Radio Republik Indonesia) berusaha membangkitkan keberadaan musik keroncong ini dengan mengadakan lomba menyanyikan lagu-lagu keroncong, tapi tampaknya usaha ini tidak menarik banyak minat masyarakat. Tidak banyak peserta yang mengikutinya. Walau begitu, upaya ini tetap harus ada dan tetap harus dijuangkan agar suatu saat suara musik keroncong kembali terdengar di beberapa tempat di seluruh Indonesia.
Kalau tak ada usaha sama sekali itu, itu artinya hanya membiarkan sesuatu berlalu begitu saja. Pembiaran itu sama dengan menguburkan dengan sengaja. Oleh karena itu, walaupun tak banyak yang mendengar, musik keroncong harus tetap diperdengarkan.

Kekuatan Keroncong Perjuangan

Syair-syair keroncong perjuangan yang bermakna dalam telah membuat semangat para pejuang membara. Lirik yang menunjukkan penantian seorang kekasih yang menunggu sang pahlawan yang berjuang untuk bangsa dan negara sangatlah menggugah hati dan jiwa. Lagu-lagu cinta lainnya seperti Selendang Sutra, Haryati, juga menjadi favorit lagu-lagu keroncong. Ada juga lagu-lagu yang memuji keindahan Indonesia.
Bengawan Solo ciptaan Gesang merupakan salah satu lagu keroncong paling terkenal saat ini. Bahkan orang Jepang sangat menyukai lagu ini hingga membuatkan semua taman indah yang ada di Solo. Selain Bengawan Solo, Jembatan Merah yang dinyanyikan oleh Rita S, Rayuan Pulau Kelapa yang dinyanyikan oleh Waldjinah, Bumi Emas Tanah Airku yang diciptakan oleh Gesang, Sepasang Mata Bola,dan Pahlawan Merdeka adalah di antara lagu-lagu keroncong yang masih sering dinyanyikan pada saat-saat tertentu.
Lagu-lagu kenangan itu kalau digubah kembali mungkin akan terdengar lebih indah. Tetapi gubahannya tetap harus ada unsur musik keroncong. Kalau digubah dengan menggunakan jenis musik lain, itu artinya hanya mengambil liriknya tetapi menghapus memori musiknya yang tak kalah indah dari liriknya. Para pemusik memang membutuhkan lagu indah agar karya mereka ada yang mau membeli. Tanpa hasil yang maksimal, para pemusik itu tak mempunyai penghasilan. Pantaslah kalau mereka memilih lagu yang sekiranya bisa laku di pasaran.

Keroncong Tugu

Keroncong bukan berasal dari Indonesia. Aslinya musik ini berasal dari Portugis. Musik yang menggunakan ukulele, gitar, biola, organ, dan kadang drum, dan dibantu alat musik lainnya masih juga coba dipertahankan dan dilestarikan oleh sekumpulan orang pecinta musik keroncong. Salah satunya adalah kelompok Keroncong Tugu. Keroncong yang dinyanyikan oleh kelompok ini sangat khas karena sudah memadukan beragam alat musik termasuk seruling.
Mereka tetap semangat mengobarkan musik keroncong. Sesekali mereka masih diajak tampil dalam peringatan atau satu acara yang berkaitan dengan nostalgia. Bagi mereka apapun yang terjadi, jenis musik satu ini memang harus terus dipertahankan.

Manca Negara

Musik keroncong tidak hanya dikenal di Indonesia. Negara Singapura dan Malaysia juga mempunyai beberapa kelompok pemusik keroncong. Tentunya lagu keroncong yang dinyanyikan berasalah dari ciptaan para pemusik Indonesia seperti Kusbini dan Gesang. Lirik lagu yang tak kenal lekang oleh waktu itu tak bisa terlupakan begitu saja.

Lagu Baru

Sudah banyak lagu baru yang tercipta, tapi lagu keroncong perjuangan tetap enak didengar dan terkesan sangat kuat sehingga tetap saja merajai lagu-lagu keroncong yang dinyanyikan oleh para penyanyi keroncong. Hetty Koes Endang yang merupakan penyanyi serba bisa, masih sering juga diminta untuk menyanyi keroncong pada saat-saat tertentu.
Anak muda perlu juga melirik keroncong perjuangan ini. Selain bisa menjadi inspirasi, juga bisa dibuat kolaborasi yang menarik antara lagu melayu dan keroncong.

Mari Mengenal Maestro Keroncong Indonesia

Published: Aug 3, 2012 by admin Filed underMusic Keroncong Seni dan Budaya
Keroncong, jenis musik yang sangat khas dan membuat syahdu suasana dengan penyanyi keroncong yang memiliki suara yang khas. Alunan musiknya yang lembut dan tidak menghentak menjadikan jenis musik ini kerap dikategorikan sebagai musik yang digemari kalangan dewasa khususnya para lanjut usia (lansia). 
Pada beberapa tahun silam, katakanlah pada tahun 60 – 70-an, musik keroncong banyak diperdengarkan dan begitu akrab di telinga masyarakat Indonesia. Nama-nama penyanyi keroncong pun begitu dikenal masyarakat.

Sejarah Musik Keroncong

Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis.
Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Awal mulanya bentuk musik ini adalah moresco, yaitu sebuah tarian asal Spanyol. Kemudian salah satu lagunya disusun kembali oleh Kusbini dan dikenal dengan nama Kr. Muritsu, yang diiringi oleh alat musik dawai.
Seiiring dengan perkembangan zaman, banyak alat musik tradisional yang mulai muncul, seperti seruling dan gamelan. Pada abad ke-19, musik keroncong ini mulai popular di berbagai daerah di nusantara, sampai ke Semenanjung Malaya, sampai tahun 1960-an.
Setelah itu, musik keroncong pun mulai redup karena banyaknya musik popular yang masuk ke indistri musik Indonesia, seperti musik rock yang berkembang sejak tahun 1950 dan berkembangnya musik Beatle sejenisnya pada tahun 1961 sampai dengan sekarang.
Akan tetapi, meskipun musik di Indonesia ini semakin berkembang, musik keroncong tetap ada dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan di negara Malaysia pun sampai sekarang.
Alat-alat musik yang dimainkan untuk mengiringi lagu keroncong pada awalnya hanya diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan selo. Alat musik perkusi jarang dipakai. Perlengkapan alat musik seperti ini masih dipakai oleh Keroncong Tugu, yaitu komunitas keroncong keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di kampung Tugu, Jakarta Utara.
Kemudian musik ini berkembang ke daerah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi yang berbaur dengan musik Tanjador pada tahun 1880-1920. Pada tahun 1920-1960, pusat perkembangan musik keroncong pindah ke daerah Solo dan musiknya pun menjadi lebih lambat sesuai dengan sifat orang Jawa.
Saat ini, alat musik yang dipakai oleh para pemain musik keroncong sudah berkembang. Berikut ini alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong yang sering ditampilkan.
  • Ukulele. Memiliki dawai 3 (nilon) yang mempunyai urutan nada G, B, E. Alat ini mengeluarkan suara crong-crong, sehingga disebut keroncong yang ditemukan pada tahun 1878 di hawai dan merupakan awal mula musik keroncong.
  • Ukulele yang memiliki 4 (baja). Urutan nadanya A, D, Fis, dan B.
  • Gitar akustik yang berfungsi sebagai gitar melodi yang dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi).
  • Biola adalah alat yang menggantikan rebab.
  • Flute menggantikan suling bambu. Pada era keroncong abadi, suling bohm dipakai sebagai alat pengiring.
  • Selo menggantikan kendang.
  • Kontrabas menggantikan gong yang dimainkan dengan dipetik.
Pada saat dimainkan, ukulele dan bas adalah penjaga iraa. Gitar dan selo mengatur peralihan akord dan biola sebagai penuntun melodis sekaligus sebagai ornamen bawah. Flute berfungsi menghias atas dengan mengisi ruang melodi yang kosong.
Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dansynthesizer , sehingga menghasilkan musik campuran.

Pandangan Terhadap Musik Keroncong

Namun saat ini, pandangan sebagian besar masyarakat, terlebih kaum muda dan belia yang menganggap musik keroncong sebagai musik kuno atau musik orang tua menyebabkan musik keroncong tidak begitu populer di kalangan anak muda Indonesia.
Pandangan tersebut ditambah lagi dengan minimnya minat perusahaan rekaman yang memproduksi lagu-lagu keroncong. Perusahaan rekaman tentu akan melihat segi pasar dan keuntungan dari produksi album. Mereka melihat bahwa minat masyarakat terhadap musik keroncong tidak seantusias pada jenis musik lainnya.
Padahal, kita masih mengenal beberapa penyanyi keroncong yang tetap eksis di jalur musik ini. Di awal kemunculannya, para penyanyi tersebut memang telah membawakan lagu-lagu bergenre keroncong.

Penyanyi Keroncong Indonesia

1. Mus Mulyadi

    Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
    Mus Mulyadi telah membuat kurang lebih 80 album keroncong. Beberapa di antaranya merupakan album bersama dan album rohani. Mus Mulyadi pun melakukan rekaman bersama penyanyi keroncong lainnya yakni Waljinah.

    2. Waljinah

      Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia.
      Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
      Sebagai penyanyi keroncong kawakan, Waljinah memang mendedikasikan hidupnya dengan bernyanyi di jalur musik keroncong. Ia begitu memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap pelestarian musik keroncong ini. Jika ia perhatikan, minat kaum muda terhadap musik keroncong tidak begitu besar dibandingkan dengan jenis musik lain seperti musik pop.
      Untuk mengubah paradigma masyarakat dan memunculkan kesukaan masyarakat luas terhadap musik keroncong, Waljinah yang juga tak hanya memiliki kemampuan asah vokal di jalur musik keroncong, juga melakukan duet dengan penyanyi pop Chrisye dalam lagu Semusim.
      Kehadirannya dalam album Chrisye mampu memikat banyak penggemar musik pop untuk juga mendendangkan dan mulai menyukai musik keroncong, bahkan di kalangan anak muda.
      Eksistensi dan usahanya mengembangkan terus musik keroncong memang membuktikan bahwa Waljinah merupakan sosok penyanyi keroncong kawakan Indonesia. Meski usianya sudah tidak lagi muda, ia tetap eksis bernyanyi, menyanyikan musik keroncong, musik tanah air yang begitu dicintainya.

      3. Sundari Soekotjo

        Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo.
        Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
        Persaingan yang terjadi di belantika musik Indonesia semakin ramai dan ketat. Orang-orang yang terjun ke dunia musik semakin banyak. Jenis musik yang sedang eksis pada saat itu apa, langsung digeluti. Hal tersebut mendapat kesan bahwa orang-orang yang bermunculan ke dunia musik hanya ikut-ikutan saja atau hanya sekadar numpang eksis.
        Setelah jenis musiknya sudah tidak laku lagi atau hilang di pasaran, maka hilang pula ke eksisannya di dunia musik. Hanya pada saat itu saja munculnya, setelah itu hilang tanpa bekas.
        Berbeda dengan musisi yang memang benar-benar mempunyai bakat di dunia musik. Mereka menciptakan sebuah lagu dengan penuh perhitungan, mulai dari pembuatan lirik lagu sampai musiknya. Bukan semata-mata karena ikut-ikutan saja.
        Hal tersebut membuat eksistensi musisi tersebut di belantika musik Indonesia bertahan cukup lama dan tetap dikenang oleh masyarakat umum. Bandingkan dengan musisi baru yang hanya ikut-ikutan eksis saja, kemunculannya hanya sebentar di belantika musik Indonesia dan hilang begitu saja.
        Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat melihat bagaimana efek dari banyaknya kemunculan musisi baru yang hanya numpang eksis saja. Kualitas musik Indonesia semakin berkurang, baik dari liriknya ataupun musiknya.
        Miris sekali melihat belantika musik di Indonesia diramaikan oleh musik-musik yang kurang berkualitas. Selera musik masyarakat Indonesia semakin menurun. Begitu juga banyaknya musisi baru yang membuat lagu dengan lirik yang tidak pantas atau tidak bermoral.
        Berbeda dengan musik atau lagu-lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis. Akan tetapi, karena jarang ada yang menyanyikannya, musik-musik daerah dan tradisional pun semakin hari semakin meredup, termasuk musik kerincong ini.
        Untuk itu, pelestarian musik tradisional perlu digalakkan kembali. Banyak cara untuk melakukan hal tersebut, salah satunya adalah dengan menyanyikan kembali lagu-lagu daerah tersebut di masyarakat umum dengan diiringi musik yang popular saat ini.
        Demikian informasi tentang perkembangan musik keroncong dan penyanyi keroncong Indonesia. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah warna.

        Beberapa Tokoh Keroncong Indonesia dari Masa Ke masa



        Tokoh keroncong Indonesia tentu saja merupakan bagian dari dunia musik Indonesia. Mereka, tokoh keroncong adalah orang-orang dengan dedikasi tinggi terhadap musik keroncong. Memiliki ketertarikan serta keterikatan emosional dengan musik yang selalu dikhaskan dengan masyarakat Jawa.
        Keidentikan musik keroncong memang tidak bisa dihindari. Salah satu penyebabnya mungkin dari banyaknya penyanyi keroncong atau tokoh keroncong yang berdarah Jawa. Entahlah, rasanya penyanyi keroncong juga banyak yang berasal dari daerah lain, tapi yang lebih mendapatkan kesempatan mungkin para tokoh keroncong dari daerah Jawa.
        Ciri khas musik keroncong yang mendayu-dayu dan bernada ekstra lembut sepertinya menjadi salah satu faktor yang menunjang dan semakin memperkuat kesan musik keroncong dengan tokoh keroncong berdarah Jawa. Mendengarkan musik keroncong, pasti akan langsung membawa kita ke dalam suasana Jawa yang khas.
        Keberadaan tokoh keroncong di Indonesia ini belakangan harus diakui mendapatkan sedikit ganjalan. Tertindas oleh kemajuan zaman, musik-musik keroncong perlahan mulai tergeser oleh musik-musik beraliran masa kini. Berbeda ketika masa keemasan musik keroncong terjadi di Indonesia.
        Meskipun demikian, musik keroncong nyatanya masih memiliki tempat di hati para penggemarnya. Acara-acara keroncong yang kini sudah tidak begitu banyak terdengar kenyataannya masih diminati dan dikunjungi oleh para peminat setia musik keroncong. Tokoh keroncong masih memiliki tempat istimewa di hati para penggemarnya.
        Musik keroncong berasal dari Portugis, dan berkembang di Nusantara lewat para pelaut dan budak kapal niaga bangsa tersebut. Di masa penjajahan, musik keroncong berkembang pesat dan melahirkan lagu-lagu keroncong dengan cita rasa nasionalisme yang kental. Salah satu tokoh keroncong  yang terkenal masa itu adalah Ismail Marzuki. 

        Selanjutnya, musik keroncong tetap populer di masa-masa awal kemerdekaan, bahkan terus bertahan hingga beberapa dekade berikutnya. Belakangan ini memang keroncong mulai berkurang popularitasnya dibanding musik-musik modern. Tokoh keroncong pun perlahan ikut kehilangan pamor. Namun, keroncong telah menjadi warna yang unik dalam perkembangan musik tanah air. 

        Berikut ini adalah sejumlah tokoh keroncong Indonesia dari masa ke masa.

        Tokoh Keroncong Indonesia

        1. Tokoh Keroncong Indonesia- Ismail Marzuki, Musisi Romantis

        Nama asli dari tokoh keroncong ini adalah Ismail. Marzuki adalah nama orang tuanya. Lahir di Kwitang, Jakarta Pusat, pada 11 Maret 1914, dan sering dipanggil dengan nama: Mail, Maing atau bang Maing.

        Ketertarikan tokoh keroncong ini terhadap musik sudah terlihat sejak masa kanak-kanak, terbukti dengan koleksi piringan hitamnya yang sangat banyak, rata-rata berupa lagu Prancis dan Italia yang berirama rumba, samba, dan tango. 

        Pada 1931, Bang Maing membuat komposisi lagu untuk pertama kalinya dengan judul “O Sarinah,” menandai awal keterlibatannya secara serius pada dunia musik. Menyusul, tahun 1936 menjadi anggota perkumpulan musik Lief Java, dengan spesialisasi gitar, saxophone, dan harmonium pompa.

        Ciri khas karya dari tokoh keroncong ini adalah kedekatan dengan alam dan lingkungan, serta kehidupan masyarakat bawah yang diformulasikan dalam sentuhan musik romantis penuh cinta. Bahkan, dalam lagu-lagu bertema perjuangan sekalipun, warna romantis itu tetap kental. 

        Beberapa karya dari tokoh keroncong ini yang terkenal, misalnya: Keroncong Serenata (1935), Roselani (1936), Keroncong Hikayat 1001 Malam (1937), Terang Bulan (1938), Als de Ovehedeen, Als’t Meis is in de tropen, Bandaneira, Rindu Malam (1939), Rayuan Pulau Kelapa (1944), dan masih banyak lagi hingga mencapai lebih dari 200 lagu.

        2. Tokoh Keroncong Indonesia - Gesang Martohartono, Mengalir Sampai Jauh

        Siapa yang takkenal dengan tokoh keroncong yang satu ini. Gesang Lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917, dikenal luas hingga mancanegara karena lagunya yang fenomenal berjudul “Bengawan Solo.” Lagu ini bahkan telah diterjemahkan ke dalam 13 bahasa, di antaranya bahasa Inggris, Tionghoa, dan Jepang. Namanya, seperti bunyi syairnya, mengalir begitu jauh hingga ke seluruh dunia.
        Lagu Bengawan Solo sangat fenomenal dan dikagumi seluruh dunia, terutama Jepang. Itu sebabnya, Gesang nyaris hanya dikenal sebagai pencipta lagu Bengawan Solo, padahal banyak lagu ciptaannya yang lain yang tak kalah indah. Tokoh keroncong ini benar-benar identik dengan lagu Bengawan Solo

        Padahal ada beberapa lagu ciptaan Gesang yang juga cukup terkenal: Jembatan Merah, Pamitan, Caping Gunung, Ali-ali, Andheng-andheng, Seto Ohashi, Pandanwangi, Impenku, Kalung Mutiara, Borobudur, Tirtonadi, dan lain sebagainya.

        3. Tokoh Keroncong Indonesia - Anjar Any, si Jangkrik Genggong

        Tokoh keroncong ini lahir di Jawa Timur pada 1936 dan telah menciptakan 1.050 lagu, jumlah yang fantastis sehingga namanya tercatat dalam Museum Rekor Dunia-Indonesia. Anjar Any dikenal sebagai tokoh  keroncong yang memopulerkan langgam Jawa dan membuka pintu kreativitas lahirnya langgam dari etnik lain di Nusantara, karena mampu menggabungkan titilaras slendro dan pelog dengan musik diatonik dalam keroncong.

        Salah satu lagu dari tokoh keroncong  yang populer adalah Yen Ing Tawang Ono Lintang, adalah sumbangan tak ternilai bagi khazanah musik tanah air. Dia juga yang menulis lagu Jangkrik Genggong, lagu yang fenomenal karena mengkritik politikus di awal Orde Baru.  Tokoh keroncong ini mungkin tidak begitu dikenal, tapi lagu-lagu keroncong yang diciptakannya tidak usah diragukan.

        4. Tokoh Keroncong Indonesia - Waldjinah, si Walang Kekek

        Tokoh keroncong yang satu ini lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1945. Waldjinah adalah tokoh keroncong wanita yang nyaris tidak ada duanya. Melambung namanya saat memopulerkan lagu Walang Kekek, menyusul suksesnya menjuarai Bintang Radio Indonesia tahun 1965. 

        Waldjinah, selaku tokoh keroncong, memimpin Orkes Keroncong Bintang Surakarta dan terus memperjuangkan eksisitensi musik klasik ini di tengah serbuan budaya industri. Tahun 2002, Waldjinah menerima anugrah seni dari yayasan musik Hanjaringrat di Solo.

        Lagu-lagu karya tokoh keroncong yang terkenal ini di antaranya adalah: Ande-ande lumut, Rudjak Ulek, Suwe Ora Jamu, Warung Pojok, Gethuk Lindri, Othok-othok Unine Tekek, Tukang Pijet dan Tetanen.

        5. Tokoh Keroncong Indonesia - Sundari Untinasih Soekotjo, Si Dewi Keroncong dari Istana

        Satu lagi tokoh keroncong Indonesia wanita yang memiliki bakat luar biasa di dunia musik keroncong. Wanita ayu ini lahir di Jakarta, 14 April 1965, tertarik dengan musik keroncong sejak masih kecil. Sundari Soekotjo terpilih sebagai finalis pada Festival Keroncong Remaja 1978, dan runner up pada ajang Juara Bintang Radio dan TV kategori Keroncong Dewasa Wanita 1979.

        Sundari Soekotjo terkenal dengan suaranya yang bening dan mampu menyanyikan keroncong dengan berbagai genre. Suara yang terlantun dari tokoh keroncong wanita satu ini banyak diminati khalayak, dan telah menjadi penyanyi istana sejak zaman Presiden Soeharto, Habibie, hingga Susilo Bambang Yudhoyono. 

        Tahun 2002, setelah lama tidak mengeluarkan album, Sundari Soekotjo kembali menyapa penggemar dengan merilis album keroncong asli berjudul Ingkar Janji dengan garapan musik Orkes Keroncong Puspa Kirana pimpinan Acep Djamaludin, di bawah label PT Gema Nada Pertiwi. Tokoh keroncong wanita inipun menerima Keroncong Award 2002 dari Yayasan Bina Suci dan Radio Republik Indonesia dan meraih penghargaan khusus di ajang AMI-Sharp Award 6.
        Bagaimanapun keadaannya, musik keroncong dan tokoh keroncong adalah salah satu kekayaan budaya musik Indonesia yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Musik keroncong sekaligus tokoh keroncong Indonesia itu sendiri telah memberikan sumbangsih kepada negara Indonesia ini, sebut saja Gesang.